Black Box
Catatan Pribadi Mendirikan, Membangun, dan Mengelola BIsnis

Startup, Sebuah Jalan Pintas untuk Kaya, Benarkah?

Saat ini, generasi milenial terutama sedang merasakan hiruk pikuk mendirikan startup. Startup merupakan sebuah perusahaan baru, yang katanya berawal dari upaya dalam menyelesaikan satu atau beberapa masalah masyarakat, yang dikemas dalam aroma bisnis. Tercatat ada hampir sekitar 1000 startup di tahun 2018, seperti dilansir oleh situs kominfo. Sedangkan, ada tahun 2019 sebanyak 2.193 seperti yang disampaikan oleh menkominfo dalam situs investor.id.

Bagi saya pribadi, ini merupakan angka yang fantastis. Belum lagi ditambah dengan munculnya unicorn dan bahkan katanya sudah ada yang decacorn di indonesia. Hal yang paling patut kita syukuri dengan munculnya startup ini adalah mulai terbukanya pikiran bagi para generasi muda untuk menjadi pengusaha. Sangat berbeda jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang masih ter framing untuk menjadi pegawai. Walaupun, jika dikalkulasikan rasio antara keduanya masih berbeda secara signifikan.

Tapi, apakah sebetulnya yang mendasari banyaknya startup yang muncul di beberapa tahun terakhir ini?

Uang selalu menjadi alasan utama startup

Alasan utama pasti adalah uang. Bagaimanapun uang merupakan kebutuhan yang tidak tergantikan. Meskipun pada kenyataannya ada yang memang melamar kerja tapi ditolak melulu. Lalu, pada akhirnya mereka mendirikan perusahaan dan berbisnis di dalamnya. Selain itu, ada juga yang berpikiran bahwa dengan mendirikan perusahaan pemula, maka bisa dengan mudah mendapatkan uang dari investor.

Tidak pernah ada alasan yang salah ketika mendirikan bisnis pada sektor bisnis yang sesuai aturan agama dan pemerintah. Tapi, apakah alasan tersebut memang faktual atau irasional. Ini yang perlu kita bahas disini lebih mendalam.


Berdasarkan data yang ditulis di halaman kompas, persentase keberhasilan startup ternyata hanyalah 5%. Artinya, mendirikan startup lalu bisa sukses dengan mudah masih menjadi hal yang sulit dilakukan. Angan-angan untuk kaya mendadak pun artinya sebatas isapan jempol yang belum terbukti keapsahannya. Memang, dari 5% yang lolos tersebut rata-rata terbilang memiliki masa depan yang cemerlang. Inilah yang mungkin dilihat oleh generasi milenial bisa auto-kaya dengan mendirikan startup. Sayangnya, tidak banyak sartup yang mengeksplore bagaimana mereka melewati setiap tahapan untuk bisa menjadi bagian yang 5% tersebut. Dan percayalah, ini sangat sulit dan menguras tenaga dan pikiran.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk menurunkan semangat para founder startup, tapi kita berbicara ke arah hal yang lebih realistis. Pun, jika gagal di pertengahan, maka itu bukan menjadi hal yang harus disesali hingga putus asa. Fenomena gunung es dari kesuksesan startup ini justru banyak dilalui dari kegagalan demi kegagalan, sampai akhirnya mereka sukses.

Klik video ini untuk melihat video auto kaya dari mendirikan startup

Credit Business photo created by freepik – www.freepik.com

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *