Produk dengan kualitas yang bagus tentu menjadi salah satu sebab melejitnya omzet usaha. Bahkan, positifnya adalah pelanggan akan memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk juga ikut membeli produk kita. Rekomendasi ini merupakan word of mouth yang memiliki power yang signifikan dalam meningkatkan volume penjualan. Semakin pelanggan menganggap bahwa produk kita layak untuk dibeli, maka semakin kuat pula ikatan antara pelanggan-produk. Word of mouth ini juga akan menjadi sebuah branding dari produk kita.
Namun, ternyata banyak juga produk dengan kualitas yang bagus tapi kalah bersaing dengan produk yang biasa – biasa saja. Jangankan dari sisi volume penjualan, bahkan produk bagus ini namanya tidak terdengar sama sekali di telinga pelanggan. Hal ini ternyata disebabkan oleh kurangnya informasi yang disampaikan oleh product owner kepada calon pelanggannya. Pemilik produk tidak mengerti atau tidak ahli dalam memasarkan produknya sendiri. Bisa jadi demikian, atau memang hal yang lebih buruk lagi adalah pemilik produk tidak yakin dengan kualitas produknya sendiri.
Sangat penting bagi pemilik produk untuk meyakinkan diri sendiri bahwa produknya layak untuk dibeli oleh orang lain, mampu bersaing secara kompetitif dengan produk lain, dan bahkan mampu menjadi trendsetter produk baru. Kemudian setelah itu akan lebih mudah untuk meyakinkan orang lain tentang produk yang dimiliki.
Lalu, bagaimana kita bisa meyakinkan diri kita sendiri? Cara yang paling umum adalah dengan melakukan uji pasar. Uji pasar akan memberikan kita umpan balik atau respon dari calon pembeli terhadap kondisi produk yang kita miliki. Terkadang, kita merasa bahwa produk kita sudah sangat bagus, tapi ternyata calon pelanggan menganggap itu masih kurang dan tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Semakin banyak feed back dari calon pelanggan maka kita sebagai penjual akan semakin mantap kedepan produk kita akan laris.
Jika ada perbedaan penilaian antara kita dan market (calon pelanggan) maka yang harus kita turuti adalah keinginan market, bukan keinginan kita. Kenapa? karena yang membeli produk kita adalah mereka, bukan kita sendiri. Disinilah seni berbisnis muncul. Tentu semua uji pasar tersebut harus teruji dan tervalidasi dengan baik. Bukan hanya sekedar uji pasar coba-coba melainkan sebuah pengujian yang juga menggunakan metode-metode marketing yang memadai.
Nah, ternyata selain produk yang memang bagus, kemampuan kita untuk meyakinkan orang bahwa produk kita itu bagus, juga sangat penting dan berpengaruh terhadap melejitnya omzet usaha kita.