Dalam proses merekrut pegawai juga harus diperhatikan kemampuan dasar (basic skill) dari calon pegawai. Kemampuan dasar biasanya dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu soft skill dan hard skill. Contoh dari soft skill adalah seperti kemampuan komunikasi, negosiasi, kreativitas, dll, yang menunjukkan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Sementara contoh dari hard skill adalah kemampuan menggunakan perangkat computer, kemampuan mengoperasikan alat-alat/mesin, kemampuan memperbaiki mesin, dan kemampuan lain yang sifatnya lebih teknis yang kerap kali diajarkan di sekolah-sekolah formal maupun informal.
Perlu di ingat juga oleh para pengusaha bahwa sumber daya manusia/pegawai/staf itu merupakan bagian dari beban operasional yang sifatnya adalah fix cost (biaya tetap) yang harus Anda berikan hak nya berupa salary (gaji) setiap bulan atau setiap hari (sesuai dengan kesepakatan antara pengusaha dan pegawai). Artinya semakin banyak staf maka beban operasional akan semakin tinggi, tidak peduli penjualan sedang fluktuasi naik dan turun. Sebagian mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan asset yang harus dirawat dengan baik supaya memberikan kinerja yang baik juga untuk perusahaan. Ini kontradiksi dengan pernyataan dari orang-orang di sektor keuangan yang menyatakan bahwa sumber daya manusia merupakan beban, bukan asset. Alasannya karena biaya SDM akan muncul akun di laporan keuangan berupa beban dan tidak akan pernah ada muncul di neraca keuangan sebagai asset. Ditambah lagi, sumber daya manusia tidak bisa ada depresiasi atau amortisasi sebagaimana layaknya itu bisa dilakukan untuk aset berwujud maupun tak berwujud, yang menegaskan bahwa employee adalah beban, bukan aset. Cukup logis sebagai sebuah bentuk justifikasi.
Terlepas dari kontroversi tersebut di atas, secara pribadi saya mengambil jalan tengah dengan mengatakan bahwa sumber daya manusia jika dia memberikan efek yang baik apalagi signifikan untuk perusahaan, maka dia adalah asset yang harus dirawat dan dipertahankan, terlepas dia di laporan keuangan tercatat dalam akun beban. Anggaplah itu sebuah konsekwensi dari sebuah pembukuan akuntansi. Beban mereka secara akuntansi tidak akan sebanding dengan besarnya performa kinerja mereka untuk instansi yang dia berada saat itu. Tapi, di saat yang lain, jika sumber daya manusia yang ada ternyata menunjukkan performa yang negatif malah cenderung menjadi salah satu sebab menurunnya performa perusahaan, maka saya mengkategorikan sebagai beban, beban secara finansial juga beban secara kinerja.
Saya pun meyakini bahwa cara pandang pembaca terkait tulisan saya ini pun akan beragam. Sebagian akan berpikir bahwa tulisan ini tendensius terhadap para pegawai, sebagian akan berpikir bahwa ini bagus supaya para pegawai pun bisa memposisikan diri bahwa mereka harus menjadi aset sebuah perusahaan, bersama-sama menuju kesuksesan. Perlu saya ingatkan kembali bahwa ada satu istilah terkait pegawai yaitu unicorn employee, yang berarti bahwa pegawai tersebut adalah pegawai yang begitu banyak didambakan oleh semua perusahaan karena kinerja dan dedikasinya ketika bekerja. Harganya sangat mahal dan sangat langka, dan inilah yang seharusnya dikejar oleh para pegawai.
ahref=’https.www.freepik.comphotosbusiness’Business photo created by yanalya – www.freepik.com